Berandakustik  untuk Industri Musik di Indonesia !

 

Latar Belakang            

            Industri musik Indonesia tengah menghadapi tantangan berat. Sebagai salah satu bentuk seni yang paling diminati, musik memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda. Namun, beberapa masalah kini mulai merongrong ketahanan industri ini dan mengurangi minat generasi muda untuk terlibat di dalamnya.

​

Dominasi Musisi Tertentu dan Keterbatasan Peluang

            Pertama, kesempatan untuk berkarya di dunia musik terkesan terbatas pada sekelompok musisi tertentu, khususnya mereka yang berasal dari kota-kota besar atau sudah memiliki nama. Akibatnya, banyak musisi muda, terutama dari daerah, merasa kesulitan untuk menembus industri musik dan mendapatkan kesempatan yang sama. Keterbatasan ini meliputi akses ke fasilitas rekaman, promosi, hingga kesempatan tampil di berbagai media.

​

Fenomena 'Hijrah' dan Pengaruhnya

            Kedua, fenomena 'hijrah' di kalangan musisi, di mana mereka memilih meninggalkan dunia musik untuk beralih ke kegiatan keagamaan, menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Meski setiap individu memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya, ketika fenomena ini menjadi tren besar-besaran, industri musik kehilangan banyak talenta berharga. Lebih jauh, jika proses 'hijrah' ini terjadi tanpa pemahaman mendalam dan hanya mengikuti arus, dapat muncul persepsi negatif terhadap musik dan bahkan gagasan-gagasan yang cenderung ekstrem.

​

Data dan Fakta

            Data dari penelitian Universitas Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa minat anak muda terhadap industri musik menurun sebesar 20% dalam lima tahun terakhir. Selain dua alasan di atas, dominasi musik asing dan perubahan selera generasi muda juga turut mempengaruhi.

​

Konsep Kegiatan

            BerandaKustik merupakan sebuah konsep kegiatan musik akustik yang diadakan di beranda rumah. Lebih dari sekedar ajang pertunjukan, ini adalah ruang di mana musisi, baik yang sudah dikenal maupun yang masih merintis, dapat tampil tanpa tekanan label rekaman atau ekspektasi pasar. BerandaKustik memberikan kesempatan yang sama kepada setiap musisi untuk mengekspresikan diri dan berkarya, tanpa memandang latar belakang atau asal daerah mereka.

            Dalam setiap pertunjukan BerandaKustik, audien diajak untuk kembali kepada esensi musik yang sejati: mendengarkan dengan hati. Konsep ini menghadirkan atmosfer yang inklusif dan mendukung, dimana tidak ada batasan antara musisi dan pendengar. Hal ini memberikan kesempatan bagi musisi muda untuk diperkenalkan dan diapresiasi oleh publik, sekaligus menjadi respons atas penurunan minat anak muda terhadap industri musik.

            Tak hanya itu, BerandaKustik menjadi wadah yang mempromosikan keterbukaan dan diskusi mengenai musik dan industri kreatif. Dengan menghadirkan konsep kegiatan ini, diharapkan musisi-musisi yang sempat 'hijrah' dari dunia musik dapat menemukan kembali semangat dan inspirasi mereka. Di sisi lain, BerandaKustik juga menjadi wadah bagi anak muda untuk memahami dan mencintai kembali musik Indonesia dengan cara yang lebih intim dan otentik.

​

Tujuan Kegiatan

Kegiatan BerandaKustik sebagai wadah kajian interactive  yang menghibur  bertujuan untuk membangkitkan semangat musikal generasi muda, memberikan kesempatan bagi musisi dari latar belakang yang beragam untuk berekspresi, dan memperkuat jaringan antara musisi, produser, dan penggemar. Melalui platform ini, kita berupaya meningkatkan apresiasi terhadap musik Indonesia, terutama musik lokal dan tradisional, sambil mendukung musisi yang ingin kembali berkarya di industri musik tanah air. 

​

Timeline Program

Selama  Mei 2016 -  April 2017 sebanyak 10 serial interactive pertunjukan  musik  di cafe dan beranda rumah, Kota Bandung.

​

Result

​

1. Pemberdayaan Musisi: Lebih dari 50 musisi, termasuk mereka yang sebelumnya mengalami fase 'hijrah', diberi kesempatan untuk tampil dan menunjukkan karyanya, membangun kembali kepercayaan diri untuk berkarya di industri musik.

2. Peningkatan Apresiasi: Terjadi peningkatan signifikan dalam apresiasi masyarakat terhadap musik lokal, dengan jumlah penonton yang meningkat sebanyak 30% dibandingkan dengan acara serupa sebelumnya.

3. Kolaborasi dan Jaringan Baru: Terbentuknya kolaborasi antara musisi dengan berbagai latar belakang, termasuk dengan produser musik dan label rekaman. Ini membuka pintu bagi inovasi dan eksplorasi dalam karya musik yang dihasilkan.

4. Pendidikan Musik untuk Generasi Muda: Melalui workshop dan klinik musik yang diselenggarakan, generasi muda mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari para musisi berpengalaman, mendorong mereka untuk lebih mendalami dunia musik.

5. Mendorong Diskusi Terbuka: Melalui sesi diskusi yang ada, isu-isu terkait industri musik, termasuk tantangan dan peluangnya, dibahas secara terbuka. Ini memberi wawasan bagi para stakeholder tentang arah dan strategi untuk mengembangkan industri musik ke depannya.

​